Saat ini di pasaran telah tersedia alat yang dapat mendeteksi ovulasi (masa subur). Pemeriksaan dilakukan menggunakan air seni/urin. Sekilas alat uji ini mirip dengan tes kehamilan, namun hati-hati jangan sampai salah. Alat uji yang digunakan berbeda dengan yang biasa digunakan untuk mendeteksi kehamilan.
Cara menggunakannya adalah dengan meneteskan urin pada tempat yang disediakan/penampung pada alat uji, tunggu beberapa saat kemudian muncul tanda (biasanya berupa garis) yang membedakan antara hasil positif (dalam masa subur) atau negatif. Alat ini memiliki kepekaan hingga 90-95% namun hanya bisa digunakan sekali pakai.
mendeteksi adanya peningkatan hormon LH (LH surge) yang terjadi sebelum ovulasi. Penting diketahui bahwa LH surge terjadi biasanya pada pagi hari. Hormon LH dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis ke dalam darah dan baru akan terdeteksi dalam urin beberapa jam kemudian. Pemeriksaan dapat dimulai 3 hari sebelum waktu perkiraan ovulasi.
Berdasarkan penelitian ditemukan waktu terbaik untuk melakukan tes urin untuk mendeteksi adanya ovulasi pada jam 11-15 dan 17-22. Paling buruk bila melakukan pemeriksaan pada jam 5-8 pagi. Sehingga kini disarankan untuk melakukan tes pada siang hari atau malam hari. Apabila ingin mendeteksi secara lebih akurat dapat melakukannya dua kali dalam sehari, pada siang jam 12 dan malam harinya (jam 22). Hal ini yang membedakan waktu pengambilan urin untuk tes kehamilan yang disarankan dilakukan pada pagi hari.