Histerosalpingografi (HSG): pemeriksaan untuk deteksi kelainan rahim dan saluran telur


Histerosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa rahim dan saluran telur (tuba fallopi). Pemeriksaan menggunakan sinar X (rontgen). HSG memeriksa adanya kelainan ukuran atau bentuk rahim yang dapat menyebabkan infertilitas dan masalah pada kehamilan. Juga dapat menunjukkan apakah ada penyumbatan pada saluran telur. Terkadang juga digunakan dalam beberapa bulan setelah prosedur sterilisasi untuk memastikan bahwa saluran tuba telah benar-benar terpisah. Pada kasus infertilitas pemeriksaan HSG merupakan pemeriksaan minimal yang dilakukan pada istri yang memiliki siklus haid normal.

HSG dilakukan di rumah sakit, klinik, atau layanan kesehatan yang memiliki fasilitas radiologi. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 9-12 siklus haid karena waktu tersebut menghindari telah terjadi kehamilan.

HSG tidak dilakukan pada seorang wanita jika :

  • Mengalami infeksi panggul
  • Peradarahan hebat dari vagina
  • Hamil

Dokter mungkin akan memberikan obat anti nyeri satu jam sebelum prosedur atau pada beberapa kasus mungkin memberikan antibiotik sebelum HSG. Setelah tindakan pasien dapat langsung pulang dan beraktifitas seperti biasa. Pada beberapa keadaan dimana rasa nyeri yang kuat dirasakan sebaiknya menjalani istirahat.

Prosedur

Pasien berbaring pada meja tindakan. Dokter akan melakukan serangkaian tindakan untuk memasukkan cairan ke dalam rongga rahim melalui serviks menggunakan alat sejenis hidrotubator atau menggunakan kateter kecil. Kemudian dimasukkan cairan kontras melalui kanul/kateter sambil dilakukan pengabilan beberapa gambar rontgen. Pasien mungkin akan diminta melakukan perubahan posisi. Cairan akan masuk ke dalam rahim dan saluran telur hingga tumpak ke rongga perut. Setelah didapatkan foto rontgen alat dilepaskan

Setelah HSG terkadang akan keluar cairan dari rahim melalui vagina. Bisa disertai dengan keluarnya darah yang akan hilang dalam beberapa waktu. Selain itu mungkin ditemukan rasa pusing, kram dan sakit perut bahkan pingsan

Risiko dan Komplikasi

Komplikasi berat setelah HSG jarang terjadi. Bisa ditemukan reaksi alergi, cedera pada rahim, atau infeksi panggul. Hubungi dokter apabila timbiul: Keluar cairan dari vagina yang berbau, Muntah, Pingsan, Sakit perut atau kram yang parah, Pendarahan hebat dari vagina,atau Demam.

Ada tindakan lain yang dapat dipilih sebagai alternti HSG yaitu:

  • Laparoskopi, dilakukan melalui pembiusan umum
  • Histeroskopi, dilakukan dipoliklinik yang memiliki fasilitas atau di kamar operasi
  • Sonohisterografi (SIS) dilakukan dipoliklinik dengan bantuan alat USG

HSG selain digunakan sebagai alat diagnosis bisa juga sebagai terapi dimana jika ada perlengketan atau sumbatan ringan pada rahim atau saluran telur dengan cairan yang dimasukkan perlengketan atau sumbatan bisa terbuka.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *