Hymenoplasty : Rekonstruksi selaput dara – “bringing back to virginity”


Hymen atau yang dikenal juga selaput dara adalah lapisan tipis/mukosa yang mengelilingi atau menutupi sebagian dari muara vagina.  Banyak yang mengira bahwa selaput dara ada di dalam vagina. Bukan ! selaput dara berada pada bagian luar  vagina dekat (1-2 cm) dari bibir kemaluan. Selaput dara merupakan lapisan tipis dan mudah untuk mengalami robekan. Lapisan tersebut, seperti halnya mukosa vagina, juga mempunyai pembuluh darah dan saraf. Oleh karenanya, robekan pada selaput dara seringkali disertai perdarahan dan nyeri.

Selaput dara jangan dibayangkan sebagai selaput yang total menutupi liang vagina, namun merupakan selaput yang berbentuk seperti cincin yang mempunyai lubang ditengahnya. Gunanya adalah untuk mengalirkan darah menstruasi dari dalam rahim. Hanya saja lubang bisa bervariasi besar dan bentuknya, ada yang menyerupai bulan sabit atau seperti saringan. Apabila terjadi gangguan tumbuh kembang genitalia kadang ditemukan kelainan dimana selaput seperti dinding yang menutupi total liang vagina disebut juga hymen imperforata yang akan menimbulkan gangguan haid pada masa akil balik.

Pada anak, selaput dara masih tipis dan bahkan hampir tembus cahaya. maka, pada anak, selaput dara lebih mudah mengalami robekan, terutama akibat olahraga seperti berkuda, bersepeda, atau senam.

Setelah pubertas, akibat pengaruh hormon estrogen, selaput dara akan sedikit menebal dan berwarna merah muda. Biasanya pada hubungan intim pertama kali selaput dara akan mengalami robekan. Tapi perlu diingat bahwa ketebalan, bentuk, dan elastisitas hymen berbeda-beda pada setiap wanita.

Belakangan ini berkembang teknik operasi untuk mereparasi selaput dara yang terlanjur robek. Baik akibat kecelakaan maupun karena hubungan seksual. Teknik operasi tersebut disebut hymenoplasty.

Tujuan hymenoplasty adalah mengembalikan selaput dara seperti keadaan sebelum terjadinya robekan. Biasanya dilakukan karena alasan moral, budaya atau sosial.

Hymenoplasty termasuk operasi kecil. Secara umum dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih satu jam, tergantung tingkat kesulitannya.Biasanya dilakukan dengan bius lokal atau bila perlu dilakukan pembiusan total dan dapat dilakukan sebagai rawat jalan/perawatan satu  hari.

Dr. Prima Progestian, SpOG yang berpraktek di RS Muhammadiyah Taman Puring dan Brawijaya Women and Children Hospital di Jakarta mengemukakan ada dua macam teknik operasi hymenoplasty, yaitu simple hymenoplasty dan alloplantSimple hymenoplasty dilakukan jika selaput dara hanya mengalami robekan dan masih ada yang tersisa. Pada bagian yang robek, dilakukan penjahitan (reaproksimasi), biasanya dengan benang yang dapat diserap, sehingga selaput dara kembali ke bentuknya semula. Tetapi, jika selaput dara sudah rusak berat atau hilang sehingga tidak mungkin lagi dijahit, operasinya dengan teknik alloplant. Pada alloplant, dilakukan pemasangan selaput dara buatan.

Sebelum pembedahan pasien melakukan konsultasi dan pemeriksaan kandungan secara umum. Pada saat ini dapat dilakukan diskusi tentang manfaat serta risiko yang dapat dialami selama pembedahan. Penyembuhan dapat berlangsung dalam 1 hingga 6 minggu dan waktu berhubungan intim dilakukan dalam waktu 4- 6 minggu setelah pembedahan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *