Salah satu jenis alat kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah pil KB. Pil KB berisi hormon (bisa kombinasi estrogen atau progesteron atau progesteron saja). Pil kontrasepsi pada dasarnya memiliki tingkat efektivitas tinggi untuk mencegah kehamilan (pil kombinasi memiliki kegagalan 1 dalam 1000). Jadi, jika terjadi kehamilan mungkin saja cara pemakaiannya salah.
Pil KB ada yang berjumlah 21 tablet dan ada yang 28 tablet. Apa sih bedanya?. Ternyata 7 buah pil yang beda ukuran dan warna pada pil 28 tablet isinya adalah hanya tepung (plasebo) alias tidak memiliki efek pengobatan. Pada saat memakan pil plasebo inilah haid diperkirakan akan muncul atau terjadi. Tujuan disediakan pil tersebut adalah supaya tidak repot dan tidak lupa, tinggal menyambung dengan pil berikutnya tanpa perlu berpikir dan mengingat.
Sedangkan pil 21 tablet, setelah pil terakhir dimakan, ada interval 7 hari libut/tidak makan pil sebelum memulai blister pil berikutnya. Apakah nanti tidak hamil?, Ya tidak kecuali tidak mengikuti petunjuk pemakaian pil yang normal. Saat interval inilah diperkirakan haid akan muncul, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis alias masa tidak subur.
Kapan pil KB ini dapat diminum? Biasanya dimulai di hari ke 1 atau ke 5 haid. Minum pil KB sebaiknya diminum pada waktu yang sama sehingga tidak kelupaan. Tidak harus jam yang sama selama tidak lebih dari 12 jam. Jika lupa 1 hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saat ingat. Namun jika lupa lebih dari 1 hari bisa saja dilanjutkan namun efektifitas berkurang sehingga perlu dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim.
Jika mengkonsumsi pil KB 21 tablet dan lupa melanjutkan pada blister yang baru maka jangan heran mens tidak akan terjadi. Hal ini karena efek dari lanjutkan hormon estrogen dan progesteron pada pil KB tersebut. Cara mengeluarkan mens bagaimana ? mudah saja hentikan pil KB maka dalam beberapa hari mens akan terjadi.