Bekerja pada ibu yang sedang hamil pada keadaan dan kondisi tertentu dapat mengganggu perkembangan kehamilan dan janin yang dikandungnya. Ada beberapa hal yang perlu dihindari dan posisi ideal saat bekerja ketika hamil
Beberapa kondisi pekerjaan yang dihindari ketika hamil
- Bekerja dalam jangka waktu lama. Jam kerja maksimal 9 jam perhari, 40 jam per minggu
- Lembur (overtime)
- Shift malam
- Pekerjaan dengan beban fisik berat:
- Angkat beban 5 x 10 kg
- 25 x membungkuk
- Berdiri 2 jam lebih
- Berjalan 3 jam lebih
- Naik tangga 5×15 anak tangga
- Pekerjaan dengan beban mental/stres tinggi:
- Tekanan pekerjaan berat
- Tidak ada kontrol dan bantuan rekan kerja
Posisi bekerja ideal bagi ibu hamil
- Tempat duduk yang ergonomis dan nyaman.
- Posisi duduk yang nyaman dan rileks, dapat mencegah terjadinya pelebaran pembuluh darah di kaki.
- Posisi tungkai kaki tegak lurus dengan telapak kaki menapak santai ke lantai.
- Posisi lain yang bisa Anda pilih adalah selonjorkan kedua kaki dan tempatkan alas berupa bantal kecil atau dingklik sebagai tempat pijakan telapak kaki.
- Sesekali ibu hamil harus berdiri dan berjalan-jalan untuk menjaga agar sirkulasi darah tetap terjaga lancar
- Ketika mengambil sesuatu di bawah, lakukan dengan posisi jongkok dan jangan membungkuk
- Selingi pekerjaan yang membutuhkan posisi tubuh berdiri lama dengan duduk dan sebaliknya.
- Ketika berdiri, bagi rata tambahan berat keseluruh tubuh dengan cara membiarkan kedua kaki sedikit meregang.
- Jangan mengangkat barang terlalu berat
- Hindari naik turun tangga karena dapat membuat otot semakin tegang yang berujung pada munculnya kontraksi sebelum waktunya
- Hati-hati saat menuruni tangga, sebaiknya tubuh condong ke belakang dan berpegangan. Dengan perut yang membuncit, ibu hamil cenderung menapaki anak tangga dengan posisi tubuh condong ke depan sehingga amat berpeluang terjatuh dan terpeleset