Cara menghitung masa subur berdasarkan siklus haid/ sistem kalender


Menentukan masa subur salah satunya dapat dilakukan dengan cara menghitungnya berdasarkan siklus haid. Namun penting diketahui jumlah hari/panjang siklus haid. Untuk mengetahui panjang siklus haid paling mencatatat minimal 3 bulan. Bahkan pada wanita dengan siklus haid tidak teratur namun masih dalam kategori siklus haid normal (21-35 hari) perlu mencatat siklus haid selama 6 bulan. Oleh karenanya perlu mulai diajarkan pada setiap anak gadis yang mulai menstruasi untuk biasa mencatat hari pertama siklus haidnya.

Siklus haid dikatakan teratur apabila setiap bulan haid datang pada siklus yang tetap, misal setiap 28 hari. Maka masa subur lebih mudah dihitung dan ditentukan.

Cara menghitung masa subur pada siklus teratur /tetap adalah :

“ Kurangi 14 hari dari hari pertama haid berikutnya. kisarannya dengan tambah dan kurangi 2 hari. “

Contoh : pada wanita dengan siklus 28 hari maka masa subur berada pada haid hari ke-14 dengan kisaran hari ke 12-16. Pada siklus 24 hari, masa subur berada pada hari ke-10 dengan kisaran hari ke 8-12.

Berapapun siklus haid Anda jika jatuh pada jumlah hari yang sama maka pengurangnya sama yaitu 14. (merupakan masa fase sekresi yang selalu tetap 14 hari)

Siklus haid tidak teratur

Pada wanita dengan siklus haid tidak teratur akan lebih sulit mengetahui masa subur secara pasti, karena rentangnya akan semakin panjang.

Cara menghitung masa subur pada siklus tidak teratur:

“ Hari pertama masa subur = jumlah siklus haid terpendek kurangi 18

Hari terakhir masa subur = jumlah siklus haid terpanjang kurangi 11”

Contoh siklus:  haid terpendek 26 hari dan terpanjang 38 hari maka rentang masa subur berada pada hari ke 8-27.

Tampak bahwa pada masa subur pada siklus teratur memiliki rentang waktu yang lebih pendek, sehingga akan lebih mudah mendapatkan waktu ovulasi secara tepat.

Selamat mencoba menghitung masa subur Anda !


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *