Anatomi Payudara Wanita


Payudara yang dikenal juga sebagai buah dada adalah organ yang termasuk dalam kategori organ kelamin luar wanita. Peran utama payudara dalam kaitannya sebagai fungsi reproduksi adalah menghasilkan air susu untuk nutrisi bayi yang baru dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada kebudayaan tertentu di Afrika papua polinesia payudara masih dianggap organ yang tidak harus selalu ditutupi, tapi masih dilihat sebagai organ berperan dalam reproduksi.

Payudara terdiri atas korpus mamae (badan payudara), puting susu dan areola. Korpus terdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu (duktus laktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Puting susu dan areola merupakan bagian dari kulit payudara. Puting mengandung ujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan.  Areola merupakan bagian yang lebih berpigmen di sekeliling puting. Kelenjar morgagni adalah kelenjar keringat besar yang salurannya bermuara pada areola. Kelenjar ini mengeluarkan cairan yang berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui.  Selain itu pada areola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf. Fungsi otot polos dalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola, menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui.

Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki akil balik dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran, puting dan jaringan lemak. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu.

Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum diproduksi saat hamil.  Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin).


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *