Tindakan operasi /pembedahan pada saat hamil, persalinan dan nifas yang mungkin dilakukan oleh dokter kandungan


Kehamilan, bersalin dan nifas merupakan kodrat hakiki seorang wanita. Hampir seluruh wanita dan keluarga menyambut gembira datangnya saat yang membahagiakan ini. Namun masa-masa tersebut  juga merupakan masa yang paling berbahaya bagi wanita karena dapat mengakibatkan kesakitan/ morbiditas bahkan kematian.  Secara statistik  95%  kehamilan akan baik-baik saja dan dilakukan persalinan normal dan bayi yang sehat. Pada sedikit kasus dokter kandungan akan melakukan tindakan tertentu pada wanita hamil, bersalin dan nifas bahkan pada janin yang dikandungnya. Tindakan ini adalah tindakan pembedahan yang sering kali dihindari.

Tindakan operasi ini dikenal sebagai “bedah kebidanan” yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan pada wanita hamil berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas (pueperium).

  1. Tindakan pada janin
    • Chorionic villus sampling (CVS): tindakan mengambil bagian korion/plasenta janin untuk memeriksa kromosom janin yang dilakukan pada usia kehamilan 10-13 minggu.
    • Amniosentesis. tindakan mengambil air ketuban janin untuk memeriksa kromosom janin pada usia kehamilan 16 minggu
    • Pengambilan darah janin saat bersalin (Fetal blood sampling).
    • Kordosintesis: tindakan pengambilan darah janin  melalui tali pusat untuk memeriksa darah janin
    • Tranfusi darah pada janin, pada janin dengan masalah hidrops
    • Feto-amniotic shunting : tindakan memasang alat untuk membuat saluran antara organ janin dengan ketuban
  2. Dilatasi dan kuretase :tindakan pengeluaran jaringan konsepsi  setelah keguguran atau bagian selaput lendir rahim (endometrium ) pada kasus ginekologi
  3. Pengangkatan kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik)
  4. Pengangkatan kista indung telur (ovarium) dalam kehamilan
  5. Tes douglas punksi (tes menilai adanya hamil luar kandungan )
  6. Versi kepala eksterna (External cephalic version): tindakan memutar janin dengan presentasi bokong (sungsang) menjadi presentasi kepala
  7. Pengikatan mulut rahim (Cervical cerclage): dilakukan pada usia kehamilan 14-16 minggu pada kasus mulut rahim yang pendek
  8. Bedah  sesar  (Seksio sesarea): proses melahirkan janin melalui dinding perut
  9. Persalinan normal
  10. Persalinan pervaginam pada sungsang (spontan atau bantuan)
  11. Persalinan pervaginam dengan bantuan alat (vaginal assisted delivery), yaitu persalinan dengan vakum (disedot menggunakan alat  vakum) dan forcep (alat seperti tang)
  12. Episiotomi dan penjahitan mulut rahim (serviks) yang robek
  13. Tindakan pembedahan untuk menghentikan perdarahan saat persalinan
    • Kompresi bimanual pada rahim:  tindakan penghentian darah pasca persalinan dengan jalan menekan rahim dengan tangan yang diletakkan di luar perut dan di dalam rongga rahim
    • Pengikatan (Ligasi) arteri uterina: penghentian perdarahan pasca persalinan dengan melakukan operasi membuka dinding perut dan mengikat pembuluh darah rahim
    • Pengikatan (Ligasi) arteri hipogastrika penghentian perdarahan pasca persalinan dengan melakukan operasi membuka dinding perut dan mengikat pembuluh darah  hipogastrika
    • Teknik B- Linch : tindakan menghentikan perdarahan dengan pengikatan rahim dengan metoda tertentu (B-Linch)
    • Bedah sesar dan pengangkatan rahim (Cesarean Hysterectomy): tindakan penyelamatan nyawa pada kasus rahim yang tidak berkontraksi pasca persalinan dengan jalan mengangkat seluruh atau sebagian rahim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *