Informasi dan persetujuan tindakan medis sebelum operasi kandungan, mioma, kista


JENIS PEMBEDAHAN

Pengangkatan rahim (Histerektomi)

# Histerektomi Total, meliputi pengangkatan seluruh uterus (rahim) dan serviks (mulut rahim).

Pasca tindakan pasien tidak akan menstruasi dan hamil lagi. Pengangkatan salah satu atau ke dua indung telur/ovarium masih mungkin dilakukan.

#  Histerektomi subtotal, meliputi pengangkatan rahim dengan meninggalkan serviks. Waktu yang diperlukan pada tindakan ini lebih cepat daripada tindakan Histerektomi total. Terdapat risiko terjadinya kanker serviks sebesar 1%, sehingga masih memerlukan pemeriksaan pap smear rutin setelah operasi, dan insiden adanya bercak darah atau pendarahan siklik dari selaput lendir rahim/endomentrium yang tertinggal di serviks bagian atas sebesar 5 %. Pengangkatan salah satu atau ke dua ovarium masih mungkin dilakukan.

Pengangkatan mioma/tumor rahim (miomektomi)

Miomektomi, meliputi pengangkatan satu atau lebih massa mioma dari uterus. Walaupun tindakan ini berhasil dengan baik namun mioma baru masih mungkin timbul kembali di masa yang akan datang ( angka kekambuhan sekitar 15 – 30% dalam 10 tahun pasca operasi ).

Pasien mungkin memerlukan operasi sesar pada kehamilan selanjutnya. Terdapat risiko sekitar 1% untuk dilakukannya histerektomi jika terdapat komplikasi pendarahan hebat yang tidak teratasi saat tindakan miomektomi tersebut.

Pengangkatan kista (kistektomi)

Kistektomi, meliputi pengangkatan satu atau lebih kista dari satu atau ke dua ovarium. Walaupun tindakan kistektomi berhasil, terdapat kemungkinan timbulnya kista kembali di masa yang akan datang ( angka kekambuhan sekitar 5% – 30% dalam 5 tahun ).

Pengangkatan indung telur dan saluran telur

# Salpingektomi, meliputi pengangkatan satu atau kedua saluran telur/tuba falopii

# Oophorektomi, meliputi pengangkatan satu atau kedua indung telur/ovarium

# Salpingo – ophorektomi, meliputi pengangkatan satu atau ke dua ovarium beserta tuba Falopii (saluran telur ).

Pengangkatan atau Konservasi ovarium pada Histerektomi

# Pengangkatan kedua ovarium ( Salpingo-oophorektomi bilateral / SOB ).

Keuntungantindakan ini adalah menghilangkan risiko kanker ovarium dimasa mendatang.

Kerugian tindakan tersebut meliputi manopause dini, hilangnya fungsi ovarium ( produksi hormon dari ovarium ) yang mungkin harus memerlukan terapi estrogen ( ERT ). Risiko utama pemberian terapi estrogen adalah stroke dan emboli paru.

# Konservasi kedua ovarium.

Keuntungan meliputi : onset menopause normal, walaupun masih mungkin terjadi menopause dini dari waktu yang diperkirakan.

Kerugian meliputi : risiko terjadinya kanker ovarium atau tumor ovarium lainnya yang mungkin memerlukan tindakan pembedahan dimasa mendatang.

Perbaikan Dasar Panggul

Perbaikan Pelvic floor ( Dasar panggul ) / Tension free Vaginal Tape, Fiksasi Sacrospinous, meliputi perbaikan (repair) prolaps vesika urinaria / sistokel ( turunnya kandung kemih ), enterocele atau prolaps rectum ( rectocele ), memperbaiki uretra agar tidak inkontinensia urin, dan memperbaiki prolaps secara keseluruhan.

METODE PEMBEDAHAN

Abdominal (Midline & Pfanenstiel), melalui sayatan pada perut

Vaginal (melalui vagina)

# Laparoskopi (melalui lubang kecil pada perut )

ANESTESIA/PEMBIUSAN

Lihat pada lembaran anesthesia untuk informasi pembiusan dan risikonya. Jika anda ingin penjelasan lebih lanjut, anda dapat membicarakan hal ini dengan dokter anestesia.

Saya mengerti dan memahami bahwa risiko dan komplikasi tersebut tidak secara keseluruhan dan masih terdapat kemungkinan risiko dan komplikasi spesifik yang dapat terjadi lebih lanjut tergantung pada kondisi kesehatan saya atau operasi yang akan saya jalani. Saya dianjurkan untuk mendiskusikan segala persoalan dan keterangan dengan dokter saya, termasuk implikasi dari komplikasi yang dapat terjadi.

KOMPLIKASI UMUM PEMBEDAHAN

# Pendarahan yang dapat memerlukan transfusi darah (1.5%)

# Infeksi meliputi infeksi sistemis, pelvik atau infeksi pada luka operasi, infeksi pada saluran kemih serta pneumonia.

# Cedera pada organ sekitar seperti kandung kemih, saluran kencing, usus, pembuluh darah, saraf yang mungkin perlu pembedahan lanjutan dan pengobatan.

# Penyumbatan (Emboli) vena karena thrombus (bekuan darah), Penyumbatan pada Vena dalam (DVT) terjadinya bekuan darah didalam vena pada alat gerak bawah) dan emboli paru (0.4%) bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah dalam paru, hal ini berdampak serius dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang fatal.

# Waktu penyembuhan luka operasi lama dan atau terdapat robekan sehingga perlu tambahan penjahitan ulang (0.6%).

# Penyembuhan luka lambat.

# Keloid.

KOMPLIKASI SPESIFIK PEMBEDAHAN

# Kegagalan memasuki rongga perut pada metode laparoskopi sehingga memerlukan tindakan pembedahan perut / sayatan pada perut.

# Cedera pada organ di sekitar tempat masuknya alat.

# Hematoma, pembentukan Limfosit serta abses pelvis.

# Cedera usus (0.04%), yang memerlukan pembedahan atau memerlukan pembuatan stoma / lubang.

#  Cedera kandung kemih dan ureter (0.7%) : menimbulan gangguan yang lama pada fungsi kandung kemih.

#  Kekambuhan, seperti mioma, kista atau terjadi prolaps.

#  Edema kelenjar getah bening / Lymphedema, pembengkakan ekstremitas bawah akibat adanya obstruksi pada kelenjar limfe.

#  Pembedahan pada usus / pembedahan pada kandung kemih yang memerlukan pembuatan lubang khusus ( stoma ).

#  Lain -lain

______________________

# Saya memberika izin untuk dilakukan tindakan ___________________________________

# Pada tanggal ___________________________

# Saya telah diberikan kesempatan untuk menanyakan informasi lebih lanjut mengenai dasar, manfaat, dan akibat pembedahan.

# Saya telah diberi kesempatan bertanya.

# Saya telah mendapat jawaban yang memuaskan atas pertanyaan saya.

Komentar lain ______________________________________________________________

ttd dokter, pasien, saksi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *