28 Fungsi dan tujuan pemeriksaan USG saat hamil


National Institute of Health (NIH) USA menentukan indikasi untuk dilakukannya pemeriksaan USG sebagai berikut :

  1. Menentukan usia kehamilan secara lebih tepat pada kasus yang akan menjalani seksio sesarea berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara elektif.
  2. Evaluasi pertumbuhan janin, pada pasien yang telah diketahui menderita insufisiensi uteroplasenta, misalnya preeklampsia berat, hipertensi kronik, penyakit ginjal kronik, atau diabetes mellitus berat; atau menderita gangguan nutrisi sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat, atau makrosomia.
  3. Perdarahan per vaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui.
  4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan atau letak janin masih berubah-ubah pada trimester ketiga akhir.
  5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang berbeda frekuensinya atau tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi, dan atau ada riwayat pemakaian obat-obat pemicu ovulasi.
  6. Membantu tindakan amniosentesis atau biopsi villi koriales.
  7. Perbedaan bermakna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal hari pertama haid terakhir.
  8. Teraba masa pada daerah pelvik.
  9. Kecurigaan adanya mola hidatidosa.
  10. Evaluasi tindakan pengikatan serviks uteri (cervical cerclage).
  11. Suspek kehamilan ektopik.
  12. Pengamatan lanjut letak plasenta pada kasus plasenta praevia.
  13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetoskopi, transfusi intra uterin, tindakan “shunting”, fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan “chorionic villi sampling” (CVS).
  14. Kecurigaan adanya kematian mudigah / janin.
  15. Kecurigaan adanya abnormalitas uterus.
  16. Lokalisasi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
  17. Pemantauan perkembangan folikel.
  18. Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas 28 minggu.
  19. Observasi pada tindakan intra partum, misalnya versi atau ekstraksi pada janin kedua gemelli, plasenta manual, dll.
  20. Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion.
  21. Kecurigaan terjadinya solusio plasentae.
  22. Alat bantu dalam tindakan versi luar pada presentasi bokong.
  23. Menentukan taksiran berat janin dan atau presentasi janin pada kasus ketuban pecah preterm dan atau persalinan preterm.
  24. Kadar serum alfa feto protein abnormal.
  25. Pengamatan lanjut pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan.
  26. Riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya.
  27. Pengamatan serial pertumbuhan janin pada kehamilan ganda.
  28. Pemeriksaan janin pada wanita usia lanjut (di atas 35 tahun) yang hamil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *