Mengapa kok belum hamil juga ya ?


Keinginan memiliki keturunan merupakan hal yang alamiah bagi setiap pasangan. Namun ternyata tidak semua pasangan mudah dalam mendapatkannya. Apabila Anda sudah melakukan hubungan seksual secara teratur sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama setahun tapi belum hamil juga maka boleh jadi Anda mengalami infertilitas (gangguan kesuburan).

Meskipun masalah infertilitas tidak berpengaruh terhadap aktivitas fisik sehari-hari dan tidak mengancam jiwa, bagi banyak pasangan hal ini berdampak besar terhadap kehidupan berkeluarga. Faktor psikokultural mempengaruhi sikap pasangan terhadap masalah ini, termasuk upaya-upaya irasional untuk punya anak. Memang apa yang dilakukan penderita tidak dapat disalahkan sepenuhnya, karena ilmu kedokteran yang mutakhir sekalipun belum dapat menjawab seluruh masalah infertilitas secara memuaskan.

Jika dibandingkan dengan hewan peluang untuk hamil secara alami pada manusia pada tiap menstruasi relatif rendah, yaitu 25-33 %. Pada populasi umum diperkirakan 85 % wanita tanpa alat kontrasepsi dan  melakukan hubungan seksual secara rutin akan hamil dalam satu tahun pertama. Jumlah ini meningkat menjadi 92% pada tahun kedua dan 93% pada tahun ketiga. Puncak fertilitas pada wanita dicapai pada usia dekade 20-an dan akan menurun sesudahnya hingga berhenti total pada masa menopause. Kuantitas dan kualitas sel telur akan mulai menurun saat wanita berusia 30 tahun dan makin menurun secara bermakna pada usia 35 tahun dan akan lebih dramatis lagi pada usia 40 tahun.

WHO dalam laporannya pada tahun 2000 di Asia terdapat 50-80  juta pasangan berusia 15-40 mengalami infertilitas atau sekitar 10% – 15%   pasangan mengalami gangguan kesuburan. Dimana 40-60% diantaranya adalah wanita. Dari jumlah tersebut hanya 15% yang datang ke berobat ke dokter kandungan untuk mendapatkan pengobatan dan  4 % diantaranya memerlukan penanganan lanjutan melalui teknologi reproduksi berbantu atau bayi tabung.

Pengertian infertilitas berbeda dengan kemandulan. Seseorang dikatakan madul apabila organ reproduksinya tidak bisa menghasilkan kehamilan normal seperti  wanita yang dilakukan pengangkatan rahim atau pria yang dilakukan kastrasi (dikebiri)

Penyebab infertilitas adalah 90%  diketahui penyebabnya, dengan perincian : faktor wanita 40%,  faktor pria 30% dan faktor keduanya 30 %. Menurut WHO penyebab infertilitas pada wanita di antaranya, adalah: faktor Tuba fallopii / saluran telur 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 6%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 40%. Ini artinya sebagian besar masalah infertilitas pada wanita disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi. Sedangkan penyebab infertilitas pada pria adalah Penyebab terbanyak infertilitas pria (40%) adalah pelebaran pembuluh darah balik/vena di sekitar buah zakar yang disebut varikokel. Selanjutnya karena adanya sumbatan/obstruksi pada saluran sperma  terjadi pada 15 % pria.  Sedankan 20 % sisanya, infertilitas diakibatkan oleh berbagai faktor, misalnya gangguan hormon, kelainan bawaan, pengaruh obat, gangguan ereksi atau ejakulasi. Namun ternyata ada pula sekitar 20-25 % penderita tidak diketahui penyebabnya.

Apabila Anda sudah termasuk dalam kategori pasangan yang mengalami infertilitas segera bertemu dokter kandungan Anda untuk menjalani pemeriksaan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *